Teknik Penyusunan Proposal Penelitian

Dalam postingan kali ini akan dipaparkan mengenai teknik dalam penyusunan proposal penelitian. Bagian awal proposal memuat halaman judul dan halaman
pengesahan, bagian inti memuat (a) judul, (b) latar belakang masalah, (c)
perumusan masalah, (d) pembatasan masalah, (e) tujuan, (f) landasan
teori/kajian pustaka, (g) metode penelitian dan (h) jadwal kerja, sedangkan
pada bagian akhir proposal memuat daftar pustaka yang dijadikan acuan
pada penyusunan proposal tersebut. Pada daftar pustaka ini, buku-buku yang
dicantumkan adalah buku-buku yang memang benar-benar mendukung
penyusunan proposal dan dijadikan rujukan pada penyusunan tugas akhir
(selanjutnya disebut penelitian) nantinya. Jumlah buku yang dijadikan daftar
pustaka pada proposal minimal 5 judul buku.

KERANGKA ISI PROPOSAL
BAGIAN AWAL
A. Halaman Judul
B. Halaman Pengesahan
BAGIAN INTI
A. Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Pembatasan Masalah
E. Tujuan
F. Landasan Teori/Kajian Pustaka
G. Metode Penelitian
H. Jadwal Kerja
BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka

A. Judul
Judul harus dibuat singkat, jelas, mampu menunjukkan bidang
permasalahan yang akan dibahas serta tidak menimbulkan kemungkinan
penafsiran yang beraneka ragam. Dalam judul ini hendaknya memuat
variabel (variabel-variabel) yang diteliti. Judul yang baik berkisar antara 5
kata sampai dengan 15 kata.
Untuk judul yang terkait dengan nama instansi, maka nama instansi
harus disebutkan secara jelas (bukan variabel), atau jika instansi yang
dijadikan objek penelitian tidak mau disebutkan maka cukup ditulis jenis
instansi (lembaga) yang dimaksud, sedangkan nama instansi diuraikan pada
bagian pembatasan masalah.

B. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah hendaknya menjelaskan tentang sebab
dipilihnya suatu topik/judul penelitian. Latar belakang masalah dapat
berawal dari mengemukakan suatu fakta, masalah dalam kenyataan atau
fenomena dalam ilmu pengetahuan, temuan penelitian terdahulu, atau karya
ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Latar belakang ini
dapat juga merupakan justifikasi mengenai pentingnya judul penelitian yang
dipilih tersebut atau mengapa penelitian dengan judul tersebut perlu
dilakukan.

C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara
tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya.

D. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ini menjelaskan tentang ruang lingkup penelitian
yang dibuat. Ruang lingkup ini menentukan kompleksitas/kedalaman
penelitian. Pada pembatasan masalah ini diuraikan hal-hal apa saja yang
tercakup dalam penelitian ini dan hal-hal apa yang terkait dengan topik pada
penelitian tetapi tidak dilakukan dalam penelitian ini.

E. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan mengenai apa yang akan dilakukan atau apa
yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut. Oleh karena itu, tujuan
dikemukakan secara deklaratif.
F. Landasan Teori/Kajian Pustaka
Bagian landasan teori ini menguraikan tentang teori-teori
yang terkait dengan variabel penelitian termasuk uraian (alasan) tentang
pemilihan salah satu teori yang diterapkan dalam menyelesaikan masalah.

G. Metode Penelitian
Pada bagian metode penelitian ini diuraikan tentang metode apa yang
diterapkan dalam penelitian ini dan alasan mengapa menggunakan metode
tersebut.

H. Jadwal Kerja
Merupakan tabel rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
menyelesaikan penelitian. Jadwal kerja ini dibuat dalam Gantt Chart yang
kolomnya dibagi dalam bulan (tiap bulan dirinci jadi 4 minggu). Jadwal
kerja ini menggambarkan rencana penyelesaian penelitian, sehingga harus
benar-benar diperhitungkan tentang penentuan waktu dan lama
penyelesaiannya.

Read Users' Comments (0)

Pengertian dan Jenis-jenis Kutipan

Kutipan adalah pengambilanalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan itu sendiri.

Kutiupan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum.jadi,pendapat pribadi tidk perlu dimasukkan sebagai kutipan.
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya.Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepadaorang yang pendapatnya dikutip,dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.Cara penyebutan kutioan ada 2 cara,yaitu system catatan kaki dan sistem catatan langsung ( catatan perut ).Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.

Adapun jenis-jenis kutipan adalah:

1.Kutipan Langsung

Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

2. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ).

Read Users' Comments (0)