Penalaran Deduktif

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa penalaran itu adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Sekarang akan dibahas lebih lanjut mengenai penalaran deduktif yaitu merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan.

Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.

Pada penalaran deduktif terdapat 4 cara menarik kesimpulan secara tidak langsung, yaitu :
1) Silogisme kategorial
2) Silogisme hipotesis
3) Silogisme alternatif
4) Entimen

Contoh penalaran deduktif :
- Semua siswa SMA Bintang Timur menggunakan sepatu hitam
- Hotmayda adalah siswa SMA Bintang Timur
≈ Hotmayda menggunakan sepatu hitam

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Penalaran Deduktif"

Post a Comment